Senin, 06 April 2020

PELUANG BISNIS DI TENGAH COVID 19


Di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh bagian dunia seperti sekarang ini, semakin banyak orang yang memutuskan untuk mengikuti anjuran untuk lebih banyak #DiRumahAja jika memungkinkan dan menghindari keramaian. Semakin banyak juga kantor dan perusahaan yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau work from home demi membantu mengurangi potensi penyebaran corona virus.
Wabah virus corona yang sedang melanda Indonesia tidak hanya menimbulkan efek negatif, tapi juga efek positif terhadap munculnya peluang usaha yang baru. Peluang ini muncul berkat kejelian orang-orang dalam memanfaatkan peluang yang ada. 
Untuk mengurangi frekuensi keluar rumah, banyak masyarakat yang memutuskan mengurangi frekuensi belanjanya juga, dari yang setiap hari menjadi mingguan atau dua mingguan. Karena inilah, meskipun berbagai bisnis mengalami penurunan omset besar-besaran karena hal-hal tersebut di atas, masih ada beberapa jenis usaha yang menggeliat di tengah gempuran pandemi COVID-19 ini.

Berikut adalah beberapa peluang dan tren usaha yang menarik untuk dicoba di tengah pandemi ini. 
  • Makanan Beku

Salah satu bahan makanan yang paling banyak dicari dan ingin dibeli oleh masyarakat di saat-saat seperti ini adalah makanan beku, contohnya nugget, bakso, chicken wings, sosis, siomay, dan lain sebagainya. Jenis makanan ini banyak dipilih karena praktis, awet, serta bisa disimpan dulu di dalam kulkas untuk dimasak sewaktu-waktu.


Usaha makanan beku ini menarik karena memungkinkan untuk kamu lakukan dari rumah, sehingga relatif aman bagi kesehatanmu. Dan jika selama ini kamu sudah punya bisnis makanan, misalnya restoran atau kafe, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengemas menu makananmu menjadi hidangan beku sehingga pelangganmu bisa memesannya dan menghangatkannya sendiri di rumah.
  • Bahan Makanan Siap Masak


Tidak suka makanan beku dan mau terus masak makanan sendiri? Bagaimana caranya bisa terus mendapatkan bahan makanan yang segar tanpa perlu keluar rumah terlalu sering? Tentu tidak sedikit orang yang berpikiran seperti ini.


Kamu bisa memanfaatkan peluang ini dengan menjual paket-paket bahan masakan siap olah. Yang perlu kamu lakukan adalah, berbelanja, memotong dan mengupas bahan seperti sayur mayur dan daging, serta menyiapkan bumbu-bumbunya. Jika tidak ingin terlalu sering ke pasar, kamu bisa mencoba bekerja sama dengan supplier misalnya tukang sayur untuk mengantarkan bahan masakan tersebut ke rumahmu.
  • Produk Kemasan Besar
Peluang yang satu ini sangat cocok dimanfaatkan oleh kamu yang saat ini mengelola kedai kopi, kafe, atau restoran. Sekali lagi, untuk memfasilitasi orang yang tidak ingin sering keluar rumah, kamu bisa menawarkan produk dalam kemasan besar sehingga pelangganmu tetap bisa menikmati produkmu tanpa perlu sering-sering membelinya.


Kedai kopimu misalnya, bisa menyediakan menu es kopi susu andalan yang biasanya hanya kemasan gelas 250 ml, menjadi kemasan botol 1 atau 2 liter sekaligus. Atau restoranmu bisa menawarkan promo makan satu hari, yang terdiri dari 3 menu atau 3 porsi makanan yang bisa dibeli sekaligus.
  • Minuman Sehat

Daya tahan tubuh yang bagus adalah salah satu kunci utama agar kita tidak mudah tertular coronavirus yang sedang merebak ini. Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga dan meningkatkan imun tubuh kita.



Hal tersebut juga yang cukup disadari oleh masyarakat belakangan ini, sehingga penjualan minuman sehat turut menjadi tren. Beberapa di antaranya adalah jus buah segar, minuman tradisional seperti wedang jahe dan wedang uwuh, hingga air perasan lemon dan madu murni.
  • Jual snack kiloan

Di saat-saat seperti ini, kebanyakan orang mungkin akan lebih memilih untuk masak sendiri di rumah ketimbang membeli makanan jadi. Namun, tak dipungkiri anggota keluarga pun membutuhkan camilan untuk mengisi kebosanan karena tak bisa keluar rumah berhari-hari. Nah, gunakan momen ini untuk menjual snack kiloan. 


Tak perlu membuatnya sendiri di rumah, kamu bisa kok menjadi reseller. Beli snack kiloan (tentu yang telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan jual kembali ke tetangga sekitar rumah atau melalui online.
  • Buat podcast sendiri

Kamu gemar bercuap-cuap, podcast adalah peluang bisnis baru yang tepat untuk dilakukan. Bagi yang belum tahu, podcast adalah rekaman audio seseorang atau lebih, bisa berupa monolog atau percakapan dengan topik tertentu.  Akan lebih baik lagi jika kamu memang punya keahlian spesifik, sehingga isi podcast-mu ke depannya akan berfokus pada topik tersebut.


Misalnya kamu adalah lulusan psikologi yang bekerja sebagai HR. Beritahu pendengarmu tips-tips mencari kerja hingga wawancara. Atau, misalnya kamu adalah orang tua milenial. Ceritakan pengalamanmu dalam mengurus anak, dan hal-hal seputar parenting. Seperti memberitahu referensi buku yang kamu baca untuk orang tua baru, dan  perlengkapan bayi baru lahir yang kamu beli.
Tenang, kamu tak membutuhkan banyak peralatan kok untuk buat podcast dirumah. Buat pemula, cukup gunakan aplikasi Anchor, yang bisa membuatmu merekam dan mengunggah hasil podcast hanya dengan bermodalkan smartphone.  Bahkan kamu tak membutuhkan mic atau peralatan lain. Cukup smartphone dan headset agar suara yang terekam lebih jelas dan jernih. Dan dengan aplikasi Anchor ini, kamu bisa memonetisasi akunmu, sehingga mendapatkan uang dari hasil rekaman podcast milikmu. 
  • Menjual masker buatan sendiri

Kamu pasti tahu bahwa stok masker kini menipis. Sekalinya ada pun, dijual dengan harga selangit. Jika kamu punya keahlian menjahit, membuat dan menjual masker kain bisa menjadi peluang bisnis baru! Tentu saja, pelajari dulu ketentuan material dan pola yang tepat agar masker tersebut efektif menggantikan masker kesehatan yang dijual resmi. 


Apabila kamu sudah yakin dengan itu dan sudah mencobanya sendiri, jual hasil karyamu. Ingat, jangan menjualnya dengan harga yang berlebihan ya!
  • Jualan hand sanitizer

Selain masker, hand sanitizer juga termasuk kedalam daftar barang most wanted


Tuntutan untuk tetap bersih dan higienis memaksa masyarakat untuk membekali mereka dengan hand sanitizer, agar bisa membersihkan tangan mereka dimana saja dan kapan saja.
  • Jualan rempah-rempah

Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan meminum minuman rempah-rempah juga mempengaruhi masyarakat. 


Tak pelak, rempah-rempah seperti jahe dan ginseng juga diburu orang-orang. Bahan-bahan ini menjadi ramuan minuman yang dapat membantu mereka untuk tetap fit dalam masa-masa genting saat ini.

Yuk, coba peluang bisnis baru di atas untuk bangkit lawan corona

Masa krisis akibat wabah virus corona atau COVID-19 ini memang sulit. Ada yang penghasilannya berkurang, bahkan hingga kehilangan pekerjaan. Namun percayalah, seperti kata pepatah "Badai pasti berlalu", begitu juga dengan wabah ini. Bagaimanapun, penyebaran wabah ini pasti akan berhenti, dan yang sakit pun akan sembuh. Sebisa mungkin, manfaatkan peluang bisnis baru yang ada agar kebutuhan bisa terpenuhi.
Minum vitamin, cuci tangan, hindari kontak dengan orang lain, cek suhu tubuh secara rutin, dan tentunya jangan pergi ke luar rumah kecuali dalam keadaan darurat.
Untuk yang  #UdahDiRumah, buktikan kalau kamu ikut berkontribusi memutus rantai penyebaran wabah COVID-19.

Referensi :
https://majoo.id/blog/detail/5-peluang-usaha-di-tengah-pandemi-coronavirus


Minggu, 29 Maret 2020

PENGARUH COVID19 TERHADAP EKONOMI GLOBAL

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.
Karena penyebarannya yang begitu cepat, tak bisa dipungkiri virus corona berdampak pada perekonomian global.

Pertumbuhan ekonomi global pun diprediksi melambat. Sejumlah lembaga dunia, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF),  merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun ini, semenjak wabah corona.
Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia, pun populasi terbanyak di dunia, China memegang peran perekonomian banyak negara, utamanya soal pariwisata.

Dalam catatan ADB (Asian Development Bank), lima negara dengan kunjungan wisata terbanyak dari China pada 2018 adalah, Hong Kong (68% turisnya berasal dari China), Palau (39%), Kamboja (33%), Vietnam (32%), dan Korea Selatan (Korsel 31%). Indonesia sendiri, 16% persen turisnya berasal dari Negeri Tirai Bambu.

Dengan catatan tersebut, ADB pun membuat empat skenario pengaruh ekonomi dari sisi pariwisata. Yang pertama, jika pariwisata di China ditutup 2 bulan (skenario terbaik), lalu 3 bulan (moderat), 6 bulan (buruk), dan lebih dari 6 bulan (terburuk).

Skenario terbaik: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China, seperti Asia Timur atau Tenggara, akan turun sama seperti saat SARS, atau sekitar 7,7 persen.
Skenario moderat: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China, seperti Asia Timur atau Tenggara, akan turun sekitar 17,7 persen.
Skenario buruk dan terburuk: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China, seperti Asia Timur atau Tenggara, akan turun 47,7 persen.
Selain itu industri pariwisata dan perhotelan juga telah mengalami kerugian mencapai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun. Potensi kerugian ini dihitung dari perkiraan wisatawan China yang biasanya menghabiskan US$ 1.100 dalam satu kali perjalanan ke Indonesia.
Karena itu restoran dan hotel sudah mulai merasakan dampak penurunan okupansi. Hal ini membuat perusahaan melakukan efisiensi.



Dampak Kerugian Global

Dalam perhitungan ADB, dampak global akibat virus corona ini, akan berkisar US$77 miliar hingga US$347 milar. Angka tersebut setara dengan 0,1% hingga 0,4% PDB global.
“Sebagai estimasi, untuk skenario moderat pengaruhnya sekitar US$156 miliar, atau 0,2% PDB global,” tulis ADB. “Negara-negara berkembang Asia akan mengalami kerugian sekitar US$22 miliar, atau 0,24% jika menggunakan skenario moderat.”

Dalam skenario yang sama, secara global, potensi kehilangan ekonomi dunia mencapai US155 miliar dan China sendiri US$103 miliar. Itu dalam skenario moderat. Jika skenario buruk, secara global, potensi kerugian dunia mencapai US$346  miliar. Angka tersebut berasal dari potensi kerugian China (US$ 236 miliar), negara Asia non-China (US$42 miliar) dan sisanya dari negara-negara lain (US$68 miliar).


Dampak Bagi Indonesia

China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering melakukan kegiatan impor dari China dan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Adanya virus Corona yang terjadi di China menyebabkan perdagangan China memburuk. Hal tersebut berpengaruh pada perdagangan dunia termasuk di Indonesia. Penurunan permintaan bahan mentah dari China seperti batu bara dan kelapa sawit akan mengganggu sektor ekspor di Indonesia yang dapat menyebabkan penurunan harga komoditas dan barang tambang.

Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal perdagangan memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang disebabkan karena China merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus Corona juga mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal China menjadi pusat produksi barang dunia. Apabila China mengalami penurunan produksi maka global supply chain akan terganggu dan dapat mengganggu proses produksi yang membutuhkan bahan baku dari China. Indonesia juga sangat bergantung dengan bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part elektronik, komputer dan furnitur.

Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya berubah. Di bidang investasi, China merupakan salah satu negara yang menanamkan modal ke Indonesia. Pada 2019, realisasi investasi langsung dari China menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US $5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai dari China yang terhambat datang ke Indonesia.


Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari China untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya penyebaran virus Corona. Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan diskon untuk para wisatawan dengan tujuan Denpasar, Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan Malang. Di Eropa juga memberlakukan aturan dimana maskapai penerbangan harus menggunakan sekitar 80 persen slot penerbangan yang beroperasi ke luar benua Eropa agar tidak kehilangan slot ke maskapai pesaingnya. Bukan hanya di Indonesia yang membatasi perjalanan ke China, namun negara-negara yang lain seperti Italia, China, Singapura, Rusia, Australia dan negara lain juga memberlakukan hal yang sama (www.cnnindonesia.com).

Beberapa langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi (www.bi.go.id).

Dampak yang disebabkan oleh virus Corona bukan hanya di Indonesia saja melainkan di beberapa negara di belahan dunia. Pada tanggal 22-23 Februari 2020 telah berlangsung pertemuan G20 yang diadakan di Arab Saudi. Anggota G20 ini terdiri dari Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Uni Eropa. Wabah virus Corona menjadi topik diskusi pada pertemuan tersebut. Dalam pertemuan G20, negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang terdampak virus Corona, khususnya China. Munculnya berbagai tekanan global, salah satunya adalah Covid-19 mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan kerja sama dengan mempererat kerja sama internasional. Negara-negara G20 juga sepakat memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter, fiskal, maupun struktural (www.bi.go.id).





Referensi :
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200306/9/1210000/ini-dampak-ekonomi-dunia-akibat-virus-corona-versi-adb

Senin, 06 Januari 2020

POSTTEST TSI BANK


Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk melakukan audit TSI? Jelaskan.
Jawab :
●Kontrol lingkungan:
Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ?
Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor
Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial
Memeriksa persetujuan lisen (license agreement)

●Kontrol keamanan fisik
Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai
Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested)
Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif
Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai

● Kontrol keamanan logikal
Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler
Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user
Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default
Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc)
Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum
Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya
Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai
Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN, CryptoCard, SecureID, etc)

●Menguji Kontrol Operasi
Memeriksa apakah tugas dan job description memadai  dalam semua tugas dalam operasi tsb
Memeriksa apakah ada problem yang signifikan
Memeriksa apakah control  yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai

PRETEST TSI BANK


Apa saja yang perlu diperhatikan untuk melakukan audit Teknologi Sistem Informasi (TSI)?
Jawab :
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.
Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
1. Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3. Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan


Audit system informasi merupakan proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta/temuan/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Didalam TSI, hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penilaian resiko. Konsep resiko dalam hal ini meliputi ancaman, kelemahan dan dampak dari penilaian resiko. Ancaman yang sering terjadi salah satunya adalah adanya kompleksitas dari TSI itu sendiri. Berbagai macam elemen dan variasi yang terdapat dalam TSI mewarnai perkembangan TSI kedepannya.


Yang Berperan Dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi
1. Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri :
- Menerapkan Pengendalian Manajemen TSI
- Melaksanakan fungsi AUDIT INTERN TSI
- Memiliki alat monitor
- Menerapkan prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
- Memiliki Disaster Recovery Plan (DRP)
2. Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga :
- Memastikan semua hal pada butir III.1 dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa TSI
- Melakukan evaluasi secara berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI
- Membuat perjanjian tertulis
- Menyampaikan laporan kepada BI

Keamanan dan pengendalian TSI dewasa ini menjadi kelemahan dalam penilaian resiko. Dalam hal ini, kedua hal tersebut menjadi suatu hal yang patut disorot dan diperhatikan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Memang hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dapat dilakukan, namun dengan melakukannya secara bersama-sama, saling menjaga, merawat dan memeliharanya, niscaya kelemahan ini dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Adapun dampaknya adalah aset yang ada dapat terlindungi.

Tipe-tipe resiko terdiri dari:
1. Resiko pengembangan
2. Resiko Kesalahan
3. Resiko Terhentinya Bisnis
4. Resiko Pengungkapan Informasi
5. Resiko Penggelapan

Proses perencanaan audit terdiri dari:
Penetapan tipe resiko
Untuk setiap tipe resiko, ancaman, kelemahan system, dampak diberi skor/skala tinggi, cukup, rendah atau tidak ada
Hitung skor resiko:Resiko = ancaman x kelemahan x dampak
Urutkan resiko berdasarkan skor
Kaji ulang dan penyesuaian jika diperlukan
Buat rencana audit dengan prioritas resiko
Kaji ulang rencana dan penyesuaiannya
Laksanakan audit
Proses pemeriksaan Teknologi Sistem Informasi (TSI), dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Identifikasi spesifikasi system
Penilaian kompleksitas TSI
Penilaian resiko pra pemeriksaan
Pemeriksaan around the computer
Pemeriksaan through the computer
Pemeriksaan keuangan.

Sumber:
http://cheryslearning.blogspot.com/2013/01/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-untuk.html
http://kadandia.blogspot.com/
http://lanilautner.blogspot.com/

POSTTEST COBIT


Adakah tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.
Jawab :
IT Audit Tools (Software)
Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan Audit Teknologi Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool-tool tersebut memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi dalam menjalankan profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi
a. ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.

b. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
Berikut ini beberapa kegunaannya :
· Menganalisis data keungan, data karyawan
· Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam databse
· Analisa event jaringan yang interaktif, log server situs, dan record sistem login
· Mengimport email kedalam relasional dan berbasis teks database
· Menanamkan kontrol dan test rutin penipuan ke dalam sistem produksi.

c. Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.

d. Nipper

Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.

e. Nessus

Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan

f. Metasploit

Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan.

g. NMAP

NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan (NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon (NPING)

h. Wireshark

Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.



Sumber http://henindya.blogspot.com/2011/10/it-audit-tools.html
http://billymerkava.blogspot.com/2013/01/adakah-tools-lain-untuk-melakukan-audit.html

PRETEST COBIT


Apa COBIT (Control Objective for Information and Related Technology)?
Jawab :
COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT. Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.

POSTTEST KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI (KASI)


Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan.
Jawab :
Area Pengendalian ada 15 yaitu :
1. Integritas Sistem
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
4. Backup dan Recovery
5. Contigency Planning
6. System S/W Support
7. Dokumentasi
8. Pelatihan atau Training
9. Administrasi
10.Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
11.Operasi
12.Telekomunikasi
13.Program Libraries
14.Application Support (SDLC)
15.Pengendalian Mikrokomputer
Penjelasan :
1. Integritas Sistem
a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh
AKS – Bab VII Halaman : 8
2. Manajemen Sumber Daya
a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi
jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun
tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang
berkesinambungan
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan
terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di
dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang
dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning
(rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk
kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
5. Contigency Planning
a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
b. terhadap fasilitas pemrosesan SI
c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah
dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical
application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W
dan sebagainya.
6. System S/W Support
a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan
dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan
dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik
untuk integritas fungsionalnya
b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika
sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)
AKS – Bab VII Halaman : 9
7. Dokumentasi
a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W
sistem
b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule
operasi,
c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
8. Pelatihan atau Training
a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan
staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan
9. Administrasi
a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job
description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang
digunakan
b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk
semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali
akses ke sumber daya informasi
b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi
11. Operasi
a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus
terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk
run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO,
penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi
a. Review terhadap logical and physical access controls,
AKS – Bab VII Halaman : 10
b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange
(EDI)
c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan
komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran
telekomunikasi.
13. Program Libraries
a. Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source
code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application
test libraries development
b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support
a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
c. proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC
yang digunakan.
15. Microcomputer Controls
a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas
aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik
terhadap microcomputer yang dimiliki,
b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk
menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

PRETEST KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI (KASI)


Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.
Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?
Jawab :
Dg konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tdk lg terletak pd pucuk pimpinan,
tetapi terletak dilapisan bawah.
Mereka yg deket dg konsumenlah yg paling mengerti dg kebutuhan pasar.
Pengorganisasian yg paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian
orkes simponi.

Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak)
sesuai spesialisai masing-masing.
Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yg serasi dibutuhkan seorang manajer yg
berfungsi sbg konduktor.
Manajer tersebut tdk lg hrs memiliki pengetahuan teknis seperti yg dimiliki pemain
orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yg mampu mengatur tempo dan menguasai
tingkatan nada.

POSTTEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN


Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.
Jawab :
Aset : Perlindungan aset merupakan hal yang penting dan merupakan langkah awal dari berbagai implementasi keamanan komputer. Contohnya: ketika mendesain sebuah website e-commerce yang perlu dipikirkan adalah keamanan konsumen. Konsumen merupakan aset yang penting, seperti pengamanan naman alamat ataupun nomor kartu kredit.

Analisi Resiko : adalah tentang identifikasi akan resiko yang mungkin terjadi, sebuah even yang potensial yang bisa mengakibatkan suatu sistem dirugikan.

Perlindungan : Kita dapat melindungi jaringan internet dengan pengaturan Internet Firewall yaitu suatu akses yang mengendalikan jaringan internet dan menempatkan web dan FTP server pada suatu server yang sudah dilindungi oleh firewall.

Alat : alat atau tool yang digunakan pada suatu komputer merupakan peran penting dalam hal keamanan karena tool yang digunakan harus benar-benar aman.
Prioritas : Jika keamanan jaringan merupakan suatu prioritas, maka suatu organisasi harus membayar harga baik dari segi material maupun non material. Suatu jaringan komputer pada tahap awal harus diamankan dengan firewall atau lainnya yang mendukung suatu sistem keamanan.

Sumber : http://queenzha-globaltechnology.blogspot.com/2012/11/post-test.html

PRETEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN


Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?
Jawab :
Keamanan sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumberdaya informasi organisasi dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Institusi/organisasi menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawanan dan perlindungan yang diperlukan. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
Keamanan sistem Informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
1.      Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2.      Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3.      Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.





POSTTEST MANAJEMEN KONTROL PROGRAMMING


Cara  seorang  programmer  dalam  menangani  pekerjaan  mereka  sangat  berpengaruh  pada  kualitas software  yang  mereka  buat.  Alternatifnya, para programmer bisa  diorganisasikan  sebagai  satu kesatuan   team.   Mereka   bekerja   untuk   periode   waktu   tertentu   untuk   menyelesaikan   suatu proyek.
Sebut dan jelaskan  struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer, sebutkan juga tugas masing-masing anggota team!
Jawab :
Ada 3 struktur team yang digunakan untuk mengorganisasikan para programmer:
1.       Chief Programmer Teams

Fungsi dan Cirinya :
Chief Programmer :
• Bertanggung jawab secara total/penuh untuk sistem dimana team bekerja
• Harus seorang ahli
• Seorang programmer yang sangat produktif
• Bertanggungjawab dalam mendesain, coding, dan mengintegrasikan bagian yang
kritis dalam sistem
• Memberikan perintah kerja pada bagian back-up dan support programmers.
Back-up Programmers :
• Seorang programmer senior yang bertanggungjawab dalam memberikan dukungan
penuh pada chief programmer
• Harus bisa mengambil alih tugas chief programmer setiap saat
Support Programmers:
• Diperlukan pada saat proyek besar yang tidak bisa dikerjakan oleh chief programmer
dan back-up programmer saja.
• Menyediakan dukungan
• Bekerja dalam pembuatan coding dan uji coba modul tingkat rendah ( testing lowerlevel)
Librarian (penyedia data) :
• Bertanggungjawab dalam perawatan program production library.
• Menyediakan input dan mengumpulkan keluaran untuk para programmer, file
output dari hasil kompilasi dan ujicoba, mempertahankan agar source code dan
object-code library tetap up to date.
Sruktur “ The Chief Programmer team “ ini di desain untuk mengurangi kebutuhan
proses informasi antara anggota team dan untuk meningkatkan kapasitas dari proses
informasi.
2.       Adaptives Teams

Struktur ini diperuntukan untuk melayani 2 kebutuhan, yaitu:
1. Keinginan organisasi untuk meningkatkan kualitas program
2. Memenuhi kebutuhan sosial/ psikologi dari setiap anggota programmer dalam team.
Perbedaan dari struktur ini dengan struktur sebelumnya adalah:
• Adaptive team tidak punya tigkat otoritas, dimana kepemimpinan dalam team ada
di tangan para anggota.
• Dalam Adaptive team, tugas diberikan pada anggota dari team daripada ditentukan
lewat posisi.
• Adaptive team tidak mempunyai aturan formal librarian (penyedia data)
dalam mengkoordinasikan fungsi team.
3.       Controlled-Decentralized Teams

Struktur ini mempunyai junior programmer yang akan melaporkan hasil program pada
senior programmer, kemudian oleh senior programmer dilaporkan juga pada ketua proyek.
Dengan struktur ini,manfaat/keuntungan dari struktur sebelumnya akan didapatkan.
Keuntungannya : dapat memecahkan masalah yang kompleks, dimana struktur dari grup
ini akan memfasillitasi pemecahan masalah.
Kerugian : strukur ini tidak bisa bekerja dengan baik apabila tugas dari programmer
tersebut tidak bisa di bagi-bagi, dan dengan waktu deadline yang sangat
ketat.

PRETEST MANAJEMEN KONTROL PROGRAMMING


Terdapat 5 tahapan pengembangan program, sebut dan jelaskan, dan tuliskan juga tugas/keterlibatan auditor pada masing-masing tahap.
Jawab :
1. Perencanaan (planning)
Ada 5 teknik perencanaan yang harus dimanfaatkan oleh manajemen untuk perencanaan biaya yang dibuat oleh Boehm pada tahun 1984, diantaranya :
1. Algorithmic Models (Model Algoritma)
Model ini akan memperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan berdasar pada faktor biaya, sebagai contoh memperkirakan jumlah instruksi yang harus di ketik (di tulis), bahasa pemrograman yang digunakan, dan perubahan pada permintaan kebutuhan. Dengan menggunakan model COCOMO (Boehm’s (1981)).
2. Expert Judgement
Seorang ahli dapat memperkirakan kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam proyek atau pembuatan program. Menurut penelitian Vicinanza et el’s (1991), seorang ahli dapat menjadi pembuat perkiraan yang lebih baik untuk menentukan sumber daya jika dibanding dengan model algoritma.
3. Analogy (Analogi)
Jika proyek software yang sama pernah dibuat, penentuan sumber daya yang dibutuhkan dapat di dasarkan pada pengalaman sebelumnya.
4. Top-Down Estimation (Perkiraan atas-bawah)
Proyek di pecah kedalam beberapa tugas (pekerjaan), dan penentuan sumber daya yang dibutuhkan oleh setiap tugas tersebut baru dibuat.
5. Bottom-Up Estimation (Perkiraan bawah-atas)
Jika tugas-tugas sudah di buat terlebihdahulu, kebutuhan sumber daya untuk masing-masing dapat diperkirakan dan disatukan atau dikumpulkan untuk keperluan seluruh kebutuhan proyek.

   Dari penjelasan tentang perencanaan diatas, lalu apakah tugas/keterlibatan para auditor pada tahapan perencanaan ini ?.
         Tugas para auditor pada tahapan perencanaan ialah untuk memperkirakan kebutuhan besarnya sumber daya (khususnya jam kerja) yang dibutuhkan dalam pengembangan, pengadaan, dan penerapan software. Sebagai contoh, software yang  di buat di rumah (in house), manajemen harus berusaha untuk memperkirakan berapa jumlah baris kode (program) yang di ketik atau banyaknya fungsi yang di buat.
     Selain memperkirakan kebutuhan sumber daya, manajemen juga harus memutuskan tujuan dari keputusan penting yang dibuat selama fase perencanaan seperti :

Tabel 1 keputusan dalam fase perencanaan

    Pengendalian (Control)
Pada tahap kontrol ini, ada dua tujuan utama yaitu :
1. Untuk memonitor kemajuan dan beberapa tahap pada siklus hidup s/w agar tidak bertentangan dengan rencana awal.
2. Mengontrol tugas pengembangan, pengadaan dan implementasi s/w, agar s/w dapat di produksi secara autentik, akurat dan lengkap.
Untuk memonitor agar kontrol tidak bertentangan dengan rencana awal, beberapa teknik dapat digunakan seperti :
a. Work Breakdown Structures (WBS)
Teknik ini dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang spesifik untuk pengembangan, pengadaan, dan implementasi s/w yang dibutuhkan.
b. Gantt Chart
Teknik ini dapat digunakan untuk membantu mengatur tugas (schedule).
c. Program Evaluation and review technique (PERT)
Menunjukan tugas-tugas yang harus diselesaikan, bagaimana hubungannya, kebutuhan sumber daya apa untuk setiap tugas tugasnya.
       Tugas dari seorang auditor yaitu harus mempunyai perhatian khusus pada kendali dan tahap kontrol ini. Yang harus diberikan perhatian khusus yaitu auditor diharuskan dapat mengevaluasi apakah fungsi dari aktivitas kontrol dapat diterapkan juga pada software yang berbeda. Hal kedua yang harus diberikan perhatian khusus oleh auditor harus dapat mengumpulkan bukti apakah prosedur dari suatu kontrol sudah dijalankan dengan benar dan dapat dipercaya.

2. Perancangan (Design)
       Pada tahapan perancangan, seorang programmer bertugas untuk menspesifikasikan struktur dan operasi dari program untuk menemukan artikulasi yang dibutuhkan selama tahap proses informasi sistem desain dari pengembangan sistem.
       Pada tahapan perancangan ini, perhatian utama seorang auditor adalah untuk menentukan apakah programmer menggunakan suatu tipe khusus dari pendekatan sistematik untuk desain. Auditor harus mengubah keinginannya berdasarkan beberapa faktor seperti ukuran dan bahan dari suatu program. Seorang auditor juga dapat memperoleh bukti dari proses desain dengan melakukan interview, observasi, dan review dari dokumentasi. Mereka dapat berkomunikasi dengan programmer, apakah mereka dapat memahami tentang kebutuhan dengan menggunakan pendekatan yang sistematik untuk desain, jika ya, bagaimana menggunakannya. Auditor juga dapat mengamati apakah programmer menggunakan pendekatan sistematik untuk mendesain program. Mereka juga dapat meninjau dokumentasi program, apakah memiliki struktur chart sebagai bukti programmer menggunakan pendekatan yang sistematik untuk mendesain.
3. Pengkodean (Coding)
Pada tahapan pengkodean atau biasa disebut dengan koding, adalah menuliskan program (software) yang akan dibuat atau dimodifikasi. Selama tahap ini, programmer akan menulis dan mendokumentasikan source code (program sumber) dalam bahasa pemrograman untuk mengimplementasikan desain program.
Strategi Implementasi modul dan integrasi
Tiga strategi utama dari implementasi modul dan integrasi adalah sbb :
1. Top-Down
Strategi ini digunakan jika, modul level atas (high-level modules) dibuat (coding), di test, dan diintegrasikan sebelum modul level bawah (low-level modules).  Keuntungannya adalah kesalahan pada modul level atas dapat teridentifikasi lebih dini, kerugiannya adalah pada saat uji coba program akan menemui kesulitan ketika modul level bawah menemukan kesalahan fungsi input-output yang sangat sulit.
2. Bottom up
Strategi ini digunakan jika, modul level bawah di buat (coding), di test, dan diintegrasikan sebelum modul level atas di buat. Keuntungannya adalah modul level rendah yang merupakan operasi yang paling sulit di implementasikan dan diuji terlebih dahulu. Kerugiannya adalah pendekatan ini sangat sulit untuk di teliti seluruh operasinya, sebelum programnya selesai dibuat.
3. Threads (rangkaian / untaian)
Strategi ini digunakan jika, keputusan dibuat terlebih dahulu untuk fungsi program yang akan dibuat, kemudian modul yang akan mendukungnya baru dibuat dan kemudian diimplementasikan untuk menghasilkan fungsi yang penting. Keuntungannya adalah fungsi yang paling penting di implementasikan terlebih dahulu. Kerugiannya adalah integrasi dari modul yang  berikutnya mungkin akan lebih sulit, jika dibandingkan dengan pendekatan top-down atau bottom-up.
Auditor perlu mencari bukti yang benar dengan cara uji coba oleh manajemen program dalam memilih strategi implementasi modul dan integrasi. Khususnya pada program yang besar, penggunaan strategi yang salah (jelek) dapat mengakibatkan program yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas.
Auditor dapat melakukan wawancara untuk menguji apakah manajemen menggunakan pendekatan sistematik untuk memilih strategi implementasi modul dan integrasi. Mereka juga dapat menguji dokumentasi program untuk memperoleh bukti tipe strategi yang telah di adopsi (di pilih).
Strategi Coding
Menurut konvensi (kesepakatan) program terstruktur, terdapat tiga dasar struktur utama dalam struktur kontrol yaitu :
1. Urutan sederhana (simple sequence - SEQUENCE)
2. Pemilihan dengan seleksi (selection based on a test – IF-THEN-ELSE)
3. Pengulangan kondisi (conditional repetition-DO WHILE)
   Auditor dapat mencari bukti untuk memastikan apakah manajemen programming di jamin di buat oleh programmer mengikuti struktur programming yang telah di sepakati. Mereka dapat melakukan wawancara dengan manager atau programmer tentang tugas dan cara yang dilakukannya dalam membuat program.
   Auditor juga dapat mengecek apakah programmer dalam membuat programnya menyediakan fasilitas otomatis sebagai alat bantu untuk mereka.
Strategi Dokumentasi
Pedoman untuk menghasilkan dokumentasi yang berkualiatas adalah sbb :
1. Sediakan petunjuk yang menunjukan proes pembuatan program ke dalam beberapa tahap dan komponen secara keseluruhan dan hubungan antara komponen-komponen tersebut.
2. Gunakan baris komentar dalam program secara bebas untuk menerangkan jalannya (logika)program.
3. Beri nama untuk variabel, konstanta tipe, paragraf, modul, dan seksi yang berarti kepada parapembaca source-code program.
4. Buat lay-out dari source-program sehingga mudah untuk dibaca.
5. Kelompokan tipe kode yang saling berhubungan.

4. Pengujian (Testing)
 Proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defect / error / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software (standar IEEE1059). Testing akan melakukan Verifikasi, Deteksi Error, Validasi.
Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.
Validasi melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna.
Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.
Manfaat Testing
         Meningkatkan kepercayaan, tingkat resiko yang dapat diterima
         Menyediakan informasi untuk deteksi error secara dini
         Menyediakan informasi yang dapat mencegah terjadinya error
         Mencari error dan kelemahan sistem
         Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem
         Menyediakan informasi untuk kualitas produk software

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)
Dalam sudut pandang Sistem Audit, perhatian utama pada operasional program adalah bagaimana performance program tersebut dapat dimonitor setiap saat. Seseorang harus bertanggung jawab untuk mengidentifikasi apabila program perlu perawatan, kemungkinan lain adalah identifikasi dari kebutuhan perawatan mungkin tidak terjadi. Akibatnya, bisa terjadi kekeliruan pada database program, kegagalan dalam pencapaian keinginan user, atau operasi program tidak efisien. Mekanisme formal dalam monitoring status operasional program sangat diperlukan, ketika pengguna dari program adalah seluruh anggota organisasi yang terdiri dari berbagai macam latar belakang.
Ada 3 macam tipe dari perawatan (maintenance) yang diperlukan agar program tetap beroperasi:
1. Repair-maintenance-errors, perawatan dengan cara memperbaiki kesalahan.
2. Adaptive maintenance-users needs, perawatan dengan mengadaptasi pada keinginan user.
3. Perfective maintenance, perawatan dengan maksud agar diperoleh program yang sempurna.


Sumber :
http://liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5