Selasa, 20 Agustus 2019

INTEGRITAS DOMAIN

Integritas Domain

• Validasi dari masukan untuk sebuah kolom.
• Batasi tipe data, format (melalui check constraints dan
rules), atau range nilai-nilai yang mungkin.
• Saat membuat tabel, kolom bernilai NULL dapat
dihindari dengan menggunakan konstrain NOT
NULL, kecuali kolom yang dispesifikasikan sebagai
primary key akan otomatis bernilai Not Null

CONTOH :

CREATE TABLE penerbit
(
Kode_Penerbit varchar(2) NOT NULL,
Nama_Penerbit varchar(20) NOT NULL,
Lokasi varchar(20) NOT NULL,
PRIMARY KEY (Kode_Penerbit)
UNIQUE (Nama_Penerbit)
)

JENIS - JENIS INTEGRITAS DATA

Pengertian Integritas Data
Integritas data adalah menjamin konsistensi data terhadap semua konstrain yang diberlakukan terhadap data tersebut, sehingga memberikan jaminan keabsahan data itu sendiri.
Tujuannya adalah menjaga data agar data yang tidak valid tidak masuk ke database. Menjaga konsistensi data pada relasi keterkaitan antar tabel.
Integritas data dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Entity Integritas
Entity integritas  mendefenisikan sebuah baris  sebagai sebuah entitas yang unik untuk suatu tabel. Entity integritas memaksa  integritas  dari colum atau primary key dari suatu tabel (melalui index, unique, constrains, primarykey) tidak boleh null.
2. Domain integritas
Domain Integritas merupakan validasi dari masukan untuk sebuah kolom. Anda dapat memaksa domain integritas dengan membatasi tipe (melalui data types), format (melalui  check  constraints  dan  rules),  atau range  nilai-nilai  yang  mungkin  (melalui Foreign Key Constraints, Check Constraints, Default Definitions dan rules).
3. Refferential Integritas
Refferential integritas  memastiakn bahwa seluruh nilai dari foreign key  cocok dengan  nilai primary key yang dihubungkan.
4. User Defined integritas
User difined integritas mengizinkan  kita untuk menentukan  spesific business rules  sendiri  yang tidak sama pada kategori integrity yang lain
Jenis – Jenis Integritas Data
1. Domain integrity (Integritas jangkauan nilai)
Tidak ada item data yang melanggar jangkauan nilai di tiap kolom data.
2. Integrity Entity (Integritas Entitas)
Tidak ada baris data duplikat dalam satu tabel.
3. Integrity Referential (Integritas acuan)
Menjaga relasi atau korespondensi antar tabel.
4. Redudant Data Integrity (Integritas Data Antar Tabel)
Data di sebuah tabel tidak berulang di tabel lain.
5. Bussiness Rule Integrity (Integritas Aturan Nyata)
Data di suatu tabel harus memiliki nilai yang layak dan dapat diterima ditempat sistem basis data itu diterapkan. Integritas jenis ini bersifat kasuistis, artinya sangat bergantung pada jenis data, lokasi, lingkungan, dan waktu penerapan basis data.

INTEGRITAS BASIS DATA

Integritas basis data akan menjamin kualitas data dalam database utuh, akurat, konsisten, terbaru dan tidak mengalami kerusakan secara tidak sengaja.
Dalam basis data dikenal batasan atau aturan integritas (integrity constraint) untuk mengatur modifikasi dan definisi sehingga menjamin integritas basis data tersebut. Menurut Connolly (2010) integrity constraint berfungsi untuk memastikan data adalah akurat.
Jenis constraint integritas data  :
1. Integritas Entitas (Entity Integrity) : mendefinisikan sebuah baris sebagai entitas yang unik, menerapkan aturan untuk primary key, sehingga tidak boleh bernilai null.
2. Aturan Domain (Domain Constraints) : domain merupakan nilai – nilai yang dapat diasosiasikan dengan atribut. Merupakan sekumpulan nilai yang diijinkan untuk atribut. Contohnya harus di awali dengan huruf A capital dan diikuti 3 angka yakni denga range A001 – A999
3. Integritas Referensial ( Referential Integrity ) : diterapkan pada foreign key, nilai foreign key harus sesuai dengan candidate key dari table yang diacu.
4. General Constraints : disebut juga integritas enterprise merupakan aturan tambahan yang spesifikasinya dilakukan oleh pengguna atau administrator sesuai dengan batasan dari perusahaan.


Constraints Classification adalah aturan untuk memberikan akses ke data dalam sebuah database.
S=(R,A,E,L)
Constraints classification adalah aturan yang menentukan nilai satu atau lebuh klasifikasi atribut. R adalah nama dari relasi, A adalah daftar dari satu atau lebih atribut data di R, E adalah ekspresi opsional dan L adalah kelas akses.
REPORT THIS AD
Ada 4 tipe classification constraints :
1. Type dependent : tidak ada ekspresi E dan L adalah variable ekspresi yang konstan, sehingga semua elemen yang terkait dengan atribut memiliki kelas yang sama. Mendefinisikan single level atribut.
Contoh : (R, A, , SECRET)
(R, (A,B), , PROPRIETARY)
2.  Value dependent : Salah satu E atau L atau keduanya ada, sehingga akses kelas yang terasosiasikan dengan element tergantung pada nilai dari element atau akses kelas dari data lain dalam database.
Contoh : (R, A, A=1, CONF) => kelas elemen terkait dengan atribut A ditentukan oleh nilai dari elemen.
(R, A, , class (R.B)) => ditentukan oleh kelas dari atribut B.
(R, A, A=1, class(R.B)) => ditentukan oleh atribut A dan B.
3. Source level : akses kelas L adalah ekspresi “kelas (user)” merupakan kelas akses dari user(subjek) yang memasuki elemen. Ekspresi E bisa hadir maupun tidak.
Contoh : (R, A, , class(user))
(R, B, B>0, class (user))
4. Source label : akses kelas L merupakan ekspresi *, berarti subjek yang memasuki elemen menyediakan akses kelas untuk elemen. Ekspresi E bisa hadir maupun tidak.
Contoh : (R, A, , *)
(R, B, B>0, *)

PENTINGNYA INTEGRITAS DATA

Salah satu fungsi DBMS untuk memproteksi data adalah Integritas data, mengapa integritas data penting?
Jawab :
Integritas data sangat penting karena dapat memastikan keakuratan, konsistensi, aksesibilitasi, dan kualitas tinggi dari sebuah data, sehingga sangat penting untuk mengikuti aturan pengintegritasan suatu data. Data yang mempunyai integritas identik di pertahankan selama operasi apapun (seperti bisnis transfer, penyimpanan, atau pengambilan). Secara sederhana dalam istilah bisnis, integritas data adalah jaminan bahwa data konsisten, bersertifikat dan dapat dirujukan.