Senin, 06 Mei 2019

KRITERIA KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER

Konsep komunikasi merupakan perpindahan informasi berbantuan sistem transmisi listrik via lebih dari 1 jaringan data yang tergantung pada protokol. Komunikasi data diperlukan karena adanya pengiriman dan penerimaan data atau saling tukar infromasi jarak jauh.
Terdapat 3 kriteria untuk klasifikasi jaringan komputer yang harus diperhatikan disesuaikan dengan jarak site satu dengan yang lainnya. Uraikan dan jelaskan ke 3 kriteria tersebut
Jawab :
Terdapat 3 kriteria untuk klasifikasi jaringan komputer, yaitu :
Topologi Jaringan : berdasarkan struktur interkoneksi dari komputer
Model transmisian
Scale : berdasarkan pada distribusi secara geografis
1. Topologi
Struktur fisik setiap elemen jaringan dapat saling berhubungan.
Arsitekstur topologi dasar :
1. Bus, yang hanya memiliki satu jalur transmisi muara elemen jaringan, terbuka keduabelah ujung.
2. Ring, yang memiliki hanya satu jalur transmisi lingkaran tertutup.
3. Star, yang memiliki central node dan dengan dasar point to point link elemen-elemen jaringan tersambung, sehingga transmisi dapat dilakukan secara simultan.
4. Hub/tree, variasi bus dan ring.





2. Model transmisi

Terdapat 2 jenis transmisi yaitu :
Jaringan broadcast (Multi point)
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama oleh semua mesin. Pesan berukuran kecil biasanya disebut dengan paket. Setiap paket memiliki alamat yang akan digunakan untuk men cek pada saat paket tersebut diterima oleh mesin penerima (tujuan).

Jaringan point to point (Unicast point)
Terdiri dari beberapa hubungan pasangan individu dari mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ketempat tujuan, sebuah paket mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara.

3. Scale (LAN, WAN, MAN)

LAN apabila distribusi pada letak geografis jarak pendek (short) pada site yang sama, sedang WAN untuk jarak jauh (long). MAN adalah bentuk spesial dari WAN yang umumnya meng-cover kota atau daerah pinggir kota.




Source : https://ulyakhoiriyati.wordpress.com/bab-2-jaringan-internet/klasifikasi-jaringan-komputer/


KONSEP JARINGAN SISTEM BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Jelaskan konsep Jaringan dan Hubungannya  Dengan Sistem Basis Data Terdistribusi

Jawab :

Untuk dapat saling berhubungan antar site pada sistem database terdistribusi diperlukan jaringan komunikasi komputer. Jaringan komputer adalah interkoneksi antara sejumlah komputer autonomous yang dapat saling bertukar informasi antara komputer yang terhubung. Bentuk komputer yang saling terhubung biasanya disebut dengan Node, host atau site. Bentuk hubungan antar komputer tidak hanya melalui kawat tembaga saja, tetapi dapat melalui serat optic, gelombang mikro dan satelit komunikasi.
            Komponen pokok dalam jaringan komputer adalah hardware  yang digunakan untuk saling berkomunikasi.
            Distributed Database Management System (DDBMS) dibangun pada top of network, sedemikian rupa sehingga jaringan tidak nampak pada user.  User tidak perlu tahu kerumitan pengelolaan jaringan, semuanya sudah dilakukan secara otomatik oleh sistem.
            Konsep komunikasi merupakan perpindahan informasi berbantuan sistem transmisi listrik via lebih dari 1 jaringan data yang tergantung pada protokol. Komunikasi data diperlukan karena adanya pengiriman dan penerimaan data atau saling tukar infromasi jarak jauh.



Source : http://gothicrock-pienk.blogspot.com/p/sistem-basis-data-terdistribusi.html


SISTEM TERDISTRIBUSI

Hal yang penting diperhatikan dalam sistem terdistribusi adalah menentukan penempatan data dan program pada jaringan computer. Menentukan desain suatu organisasi  dapat dipandang 3 dimensi. Jelaskan ke 3 dimensi tersebut!
Jawab :

1. Tingkat Sharing, terdiri dari :
Tidak ada sharing : apilikasi dan data dijalankan dari setiap lokasi dan tidak ada komunikasi dengan program atau akses ke data ke lokasi lain.
Sharing data : semua program disalin/replica disemua lokasi, tetapi data tidak disalin. Permintaan data dari user diolah oleh komputer dimana user mengakses dan file data akan dikirimkan melalui jaringan.
Sharing data dan program : user dari suatu lokasi dapat meminta layanan baik program maupun data dari lokasi lain dan juga sebaliknya.

2. Jenis Pola Akses, terdiri data :
Statik. Pola akses tidak berubah dari waktu ke waktu
Dinamik. Pola akses berubah dari waktu ke waktu

3. Tingkat pengetahuan pada jenis pola akses.
Diukur dari berapa banyak desainer memiliki informasi tentang bagaimana user akan megakses data.
Informasi lengkap : tidak ada penyimpangan yang signifikan dari prediksi tentang pola akses user.
informasi sebagian : ada penyimpangan dari prediksi.



Source : http://belajar-barengan2.blogspot.com/2017/07/sistem-basis-data-terdistribusi-dan.html

DISTRIBUSI SISTEM BASIS DATA

Distribusi dapat dilakukan pada Pemrosesan data terdistribusi dan Sistem Basis Data Terdistribusi. Jelaskan perbedaan nya !

Jawab :

Distributed data processing / pemrosesan data terdistribusi.

Merupakan sekumpulan peralatan pemrosesan yang saling terhubung melalui jaringan yang mengerjakan tugas-tugas tertentu.

Pemrosesan terdistribusi dapat dikelompokan berdasarkan beberapa kriteria yaitu :
Degree Coupling / Tingkat hubungan : tinggi atau rendah ?
Jumlah data yang saling digunakan dibandingkan dengan jumlah pemrosesan lokal.
Struktur antar hubungan : kuat atau lemah ?
Jika komponen dapat di share dikatakan kuat
Kesaling tergantungan komponen-komponen.
Kuat atau lemah dalam mengekseskusi proses.
Keselarasan antar komponen.
Pemrosesan terdistribusi berkembang karena kebutuhan untuk dapat memecahkan masalah besar dan kompleks dengan menggunakan berbagai macam aturan divide and conquer. Alasan lain yang mendasar adalah struktur organisasi yang berubah menjadi terdistribusi.

Karena perkembangan pemrosesan terdistribusi inilah maka kemudian berkembang distributed database system.


Distributed database system / sistem basis data terdistribusi

Merupakan sekumpulan basis data yang saling terhubung secara logical dan secara fisik terdistribusi pada berbagai tempat (site) melalui jaringan computer.

Sistem yang mengelola basis data terdistribusi dan menyediakan mekanisme agar distribusi transparent adalah distributed basis data management sistem (DDBMS).



Beberapa ciri sistem basis data terdistribusi adalah :

1. Data disimpan pada sejumlah tempat. Setiap tempat secara logic terdiri dari processor tunggal.

2. Processor pada tempat yang berbeda tersebut dihubungkan dengan jaringan komputer.

3. Bukan sekumpulan file yang berada pada berbagai tempat tetapi merupakan basis data pada berbagai tempat.

4. Setiap tempat mempunyai kemampuan untuk mandiri memproses permintaan user yang membutuhkan akses kedata ditempat tersebut, dan juga mampu untuk memproses data yang tersimpan di tempat lain.


Keuntungan sistem basis data terdistribusi adalah :

1. Pengelolaan secara transparan data terdistribusi dan replicated.

a. Mengurangi ketergantungan data

b. Transparansi jaringan

c. Transparansi replikasi

d. Transparansi fragmentasi

2. Mengacu pada struktur organisasi

3. Meningkatkan kemampuan untuk share dan otonomi local

4. Meningkatkan ketersediaan data

5. Meningkatkan kehandalan

6. Meningkatkan unjuk kerja

7. Memudahkan pengembangan sistem



Kelemahan sistem basis data terdistribusi adalah :

1. Kompleksitas manajemen

2. Control integritas lebih sulit

3. Biaya pengembangan mahal

4. Keamanan

5. Kurang standarisasi

6. Menambahkan kebutuhan penyimpanan

7. Lebih sulit dalam mengatur lingkungan data

8. Menambah biaya pelatihan.



Source : http://belajar-barengan2.blogspot.com/2017/07/sistem-basis-data-terdistribusi-dan.html

Minggu, 05 Mei 2019

KRIPTOGRAFI - PROTEKSI DATA

1. Terdapat 3 jenis kriptografi, jelas masing jenis kriptograf secara singkat !
Jawab :

A. Kriptografi Simetris

Pengertian Kriptografi Simetris

Kriptografi Simetris adalah : Kode Hill atau lebih dikenal dengan Hill cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan merupakan salah satu kripto polyalphabetic. Hill cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929 .

Teknik kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher yang tidak dapat dipecahkan menggunakanteknik analisis frekuensi. Berbeda dengan caesar cipher, hill cipher tidak mengganti setiap abjad yang sama pada plainteks dengan abjad lainnya yang sama pada cipherteks karena menggunakan perkalian matriks pada dasar enkripsi dan dekripsinya

Hill cipher merupakan penerapan aritmatika modulo pada kriptografi. Teknik kriptografi ini enggunakan sebuah matriks persegi sebagai kunci berukuran m x m sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar teori matriks yang digunakan dalam Hill cipher antara lain adalah perkalian antar matriks dan melakukan invers pada matriks. Karena menggunakan matriks sebagai kunci, Hill cipher merupakan algoritma kriptografi kunci simetris yang sulit dipecahkan, karena teknik kriptanalisis seperti analisis frekuensi tidak dapat diterapkan dengan mudah untuk memecahkan algoritma ini. Hill cipher sangat sulit dipecahkan jika kriptanalis hanya memiliki ciphertext saja (chipertext-only), namun dapat dipecahkan dengan mudah jika kriptanalis memiliki ciphertext dan potongan dari plaintext-nya (known-plaintext).

B. Kriptografi Asimetris

Pengertian Kriptografi Asimetris
Algoritma asimetris, sering juga disebut dengan algoritma kunci publik atausandi kunci publik, menggunakan dua jenis kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci rahasia (secret key). Kunci publik merupakan kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Sedangkan kunci rahasia digunakan untuk mendekripsi pesan. Kunci public bersifat umum. artinya kunci ini tidak dirahasiakan sehingga dapat dilihat oleh siapa saja. Sedangkan kunci rahasia adalah kunci yang dirahasiakan dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya. Keuntungan utama dari algoritma ini adalah memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran informasi meskipun di antara mereka tidak ada kesepakatan mengenai keamanan pesan terlebih dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lainnya.


C. Kriptografi Hibrid

Pengertian Kriptografi Hibrid Permasalahan yang menarik pada bidang kemanan informasi adalah adanya trade off antara kecepatan dengan kenyamanan. Semakin aman semakin tidak nyaman, berlaku juga sebaliknya semakin nyaman semakin tidak aman. Salah satu contohnya adalah bidang kriptografi. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan penggunaan kriptografi hibrida. Kriptografi hibrida sering dipakai karena memanfaatkan keunggulan kecepatan pemrosesan data oleh algoritma simetrik dan kemudahan transfer kunci menggunakan algoritma asimetrik. Hal ini mengakibatkan peningkatan kecepatan tanpa mengurangi kenyamanan serta keamanan. Aplikasi kriptografi hibrida yang ada saat ini pada umumnya ditujukan untuk penggunaan umum atau mainstream yang merupakan penggunakomputer.

Aplikasi pada umumnya mengikuti perkembangan hardware komputer yang semakin cepat dari waktu ke waktu. Sehingga hardware yang sudah lama tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Selain itu banyak perangkat embedded dengan kekuatan pemrosesan maupun daya yang terbatas. Terutama dengan trend akhir akhir ini, hampir semua orang memiliki handheld device yang mempunyai kekuatan terbatas, seperti telepon seluler. Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perancangan sebuah aplikasi kriptografi hibrida yang ditujukan untuk kalangan tertentu, terutama pemakai hardware dengan kekuatan pemrosesan yang terbatas. Aplikasi yang ingin dicapai adalah aplikasi yang sederhana, ringan dan cepat tanpa mengurangi tingkat keamanan menggunakan hash.

Sistem ini mengggabungkan chiper simetrik dan asimetrik. Proses ini dimulai dengan negosiasi menggunakan chiper asimetrik dimana kedua belah pihak setuju dengan private key/session key yang akan dipakai. Kemudian session key digunakan dengan teknik chiper simetrik untuk mengenkripsi conversation ataupun tukar-menukar data selanjutnya. Suatu session key hanya dipakai sekali sesi. Untuk sesi selanjutnya session key harus dibuat kembali.




2. Berikan contoh kriptografi untuk jenis simetris !
Jawab :

Contoh Kriptografi Simetris :
Perhitungan Matematis Dasar dari teknik hill cipher adalah aritmatika modulo terhadap matriks. Dalam penerapannya, Hill cipher menggunakan teknik perkalian matriks dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada hill cipher adalah matriks n x n dengan n merupakan ukuran blok. Jika matriks kunci kita sebut dengan K, maka matriks K adalah sebagai berikut :
Matriks K yang menjadi kunci ini harus merupakan matriks yang invertible, yaitu memiliki multiplicative inverse K-1 sehingga :
K.K-1 = 1
Kunci harus memiliki invers karena matriks K-1 tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi.


Cara Enkripsi
Dengan mengkodekan atau mengubah setiap huruf abjad dengan integer sebagai berikut: A = 0,
B = 1, …, Z = 25
maka secara matematis, proses enkripsi pada hill cipher adalah:
C = K . P mod 26
C = Cipherteks | K = Kunci | P = Plainteks
Proses enkripsi pada hill cipher dilakukan per blok plainteks. Ukuran blok tersebut sama dengan ukuran matriks kuncinya. Perhatikan contoh dibawah ini!
P = D O D I S P U T R A ,dikodekan/diintegerkan menjadi
P = 3 14 3 8 18 15 20 19 17 0

Karena matriks kunci K berukuran 2, maka plainteks dibagi menjadi blok yang masing-masing bloknya berukuran 2 karakter. Blok pertama dari plainteks P1,2 =[3;14] kemudian dienkripsi dengan kunci K dengan persamaan C = K . P mod 26. Karena perkalian tersebut menghasilkan lebih dari angka 25 maka dilakukan modulo 26 pada hasil yang lebih dari 25.
Karakter yang berkorespondensi dengan 21 dan 9 adalah V dan J. Setelah melakukan enkripsi semua blok pada plainteks P maka dihasilkan cipherteks C sebagai berikut:
P = D O D I S P U T R A
C = V J R N P W L U R X

Cipherteks yang dihasilkan oleh enkripsi hill chiper atau kode hill menghasilkan cipherteks yang tidak memiliki pola yang mirip dengan plainteks atau pesan aslinya.
Mancari K Invers dan Teknik Dekripsi Perhitungan matematis dekripsi pada hill chiper atau kode hill ini sama halnya dengan enkripsi. Namun matriks kunci harus dibalik (invers) terlebih dahulu dan kunci invers harus memenuhi persamaan
K . K-1 = 1.
P=K-1.Cm26
Sebelum mendekripsi kita akan menginvers kunci K terlebih dahulu, untuk menginvers kita akan menggunakan persamaan [K | I] = K-1, proses invers ini kita akan kita lakukan dengan operasi baris/ row operation.


Dari perhitungan diatas didapatkan K invers :

K invers ini sudah memenuhi persamaan K . K-1 = I, berdasarkan perkalian K dengan K-1 kemudian dimodulasi dengan 26 menghasilkan I = [1 0;0 1]. Setelah itu kita akan melakukan dekripsi terhadap chiperteks, kemudian dirubah menjadi integer terlebih dahulu. Dengan kunci dekripsi yang dimiliki, kriptanalis hanya perlu menerapkan persamaan (P = K-1 . C mod 26) pada cipherteks dan kunci, sehingga menghasilkan plainteks/ pesan asli (P = D O D I S P U T R A).
Hill cipher/ kode hill merupakan algoritma kriptografi klasik yang sangat kuat dilihat dari segi keamanannya dnegan matriks kunci hill cipher harus merupakan matriks yang invertible, karena disitulah letak keunikan sekaligus kesulitan kode hill tersebut.






3.Uraikan dengan jelas, satu contoh pemakaian kriptografi pada kehidupan sehari hari!

Jawab :

1. Transaksi lewat Anjungan Tunai mandiri (ATM)

Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine (ATM) digunakan nasabah bank untuk melakukan transaski perbankan. Utamanya, kegunaan ATM adalah untuk menarik uang secara tunai (cash withdrawal), namun saat ini ATM juga digunakan untuk transfer uang (pemindahbukuan), mengecek saldo, membayar tagihan kartu ponsel, membeli tiket kereta api, dan sebagainya.

Transaksi lewat ATM memerlukan kartu magnetik (disebut juga kartu ATM) yang terbuat dari plastik dan kode PIN (Personal Information Number) yang berasosiasi dengan kartu tersebut.

PIN terdiri dari 4 angka yang harus dijaga kerahasiannya oleh pemilik kartu ATM, sebab orang lain yang mengetahui PIN dapat menggunakan kartu ATM yang dicuri atau hilang untuk melakukan penarikan uang.

PIN digunakan untuk memverifikasi kartu yang dimasukkan oleh nasabah di ATM. Proses verifikasi dilakukan di komputer pusat (host) bank, oleh karena itu harus ada komunikasi dua arah antara ATM dan komputer host. ATM mengirim PIN dan informasi tambahan pada kartu ke komputer host, host melakukan verifikasi dengan cara membandingkan PIN yang di-entry-kan oleh nasabah dengan PIN yang disimpan di dalam basisdata komputer host, lalu mengirimkan pesan tanggapan ke ATM yang menyatakan apakah transaksi dapat dilanjutkan atau ditolak.

Selama transmisi dari ATM ke komputer host, PIN harus dilindungi dari penyadapan oleh orang yang tidak berhak.

Bentuk perlindungan yang dilakukan selama transmisi adalah dengan mengenkripsikan PIN. Di sisi bank, PIN yang disimpan di dalam basisdata juga dienkripsi.

Algoritma enkripsi yang digunakan adalah DES dengan mode ECB. Karena DES bekerja dengan mengenkripsikan blok 64-bit, maka PIN yang hanya terdiri dari 4 angka (32 bit) harus ditambah dengan padding bits sehingga panjangnya menjadi 64 bit. Padding bits yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap PIN, bergantung pada informasi tambahan pada setiap kartu ATM-nya.

Karena panjang PIN hanya 4 angka, maka peluang ditebak sangat besar. Seseorang yang memperoleh kartu ATM curian atau hilang dapat mencoba semua kemungkinan kode PIN yang mungkin, sebab hanya ada 10 ´ 10 ´ 10 ´ 10 = 10.000 kemungkinan kode PIN 4-angka. Untuk mengatasi masalah ini, maka kebanyakan ATM hanya membolehkan peng-entry-an PIN maksimum 3 kali, jika 3 kali tetap salah maka ATM akan ‘menelan’ kartu ATM. Masalah ini juga menunjukkan bahwa kriptografi tidak selalu dapat menyelesaikan masalah keamanan data.



Source : http://ilmu-kriptografi.blogspot.com/2011/05/kriptografi-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/11/pengertian-tujuan-dan-jenis-jenis.html



PROTEKSI DATA

1. Mengapa Sistem Basis data harus di proteksi ?
Jawab :
KEAMANAN SISTEM DATABASE
Keamanan database adalah suatu cara untuk melindungi database dari ancaman, baik dalam bentuk kesengajaan atau pun bukan. Ancaman adalah segala situasi atau kejadian baik secara sengaja maupun tidak yang bersifat merugikan dan mempengaruhi system serta secara konsekuensi terhadap perusahaan/organisasi yang memiliki system database.Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari system database, yang tentunya dapat mempengaruhi database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat keras, perangkat lunak, orang dan data.
Agar memiliki suatu keamanan yang efektif dibutuhkan kontrol yang tepat. Seseorang yang mempunyai hak untuk mengontrol dan mengatur database biasanya disebut Administrator database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu system database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu system database Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan. System yang aman memastikan kerahasian data yang terdapat didalamnya. Beberapa aspek keamanan yaitu :
 •Mambatasi akses ke data dan servis
 Melakukan autentifikasi pada user
 Memonitor aktivitas-aktivitas yang mencurigakan
Keamanan database dapat dikelompokan sebagai berikut :
 Pencurian dan penipuan.
Pencurian dan penipuan database tidak hanya mempengaruhi lingkungan database tetapi juga seluruh perusahaan/organisasi. Keadaan ini dilakukan oleh orang, dimana seseorang ingin melakukan pencurian data atau manipulasi data, seperti saldo rekening,transaksi,transfer dan lain-lain. Untuk itu fokus harus dilakukan pada kekuatan system agar menghindari akses oleh orang yang tidak memiliki kewenangan.
 Hilangnya kerahasiaan dan privasi
Suatu data dapat memiliki nilai kerahasiaan, karena data tersebut merupakan sumber daya yang strategis pada perusahaan, maka pada kasus ini data tersebut harus diamankan dengan memberikan hak akses pada orang tertentu saja.
 Hilangnya integritas
Integritas ini berkaitan dengan akurasi dan kebenaran data dalam database, seperti data korup.Hal ini akan secara serius mempengaruhi perusahaan/organisasi.

 Hilangnya ketersediaan
Hilangnya ketersediaan berarti data, system, keduanya tidak dapat diakses,servis mati, yang tentunya secara serius sangat mempengaruhi perusahaan/organisasi.
Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan kemampuan system yang aktif 7x 24 , 7 hari 1 minggu.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, tentunya banyak aspek yang harus kita perhatikan demi terciptanya keamanan database. Bisa saja seseorang mencuri computer kita yang berisi data penting, mungkin juga karyawan yang diberi hak untuk mengakses data melakukan kejahatan dengan menjual informasi tersebut pada pihak lain demi kepentingan pribadi. Hal-hal tersebut memang termasuk kendala keamanan database yang harus mendapat perhatian, tetapi seorang administrator tidak dapat mengawasi kelemahan tersebut. Seorang administrator hanya fokus pada sistem database itu sendiri, dan hal inilah yang akan kita bicarakan. Tentunya perkembangan teknologi mengharuskan suatu perusahaan untuk mengimplementasikan system database yang bukan hanya aman tetapi juga mudah diakses dan handal, menyala 7×24 jam, 7 hari 1 minggu tanpaoff.
Penyebaran informasi secara global sangat menguntungkan semua pihak. Dengan adanya internet, komunikasi antar cabang, perusahaan, konsumen dan sebagainya semakin mudah. Pemberian informasi mengenai perusahaan kepada masyarakat melalui internet merupakan salah satu strategi komunikasi, marketing, public relation perusahaan tersebut,adanya transaksi on line yang meningkatkan gaya hidup masyarakat dan lainlain. Semua itu tidak terlepas dari suatu perkembangan system database dan tentunya membuat keamanan menjadi rentan. Sangatlah mudah dalam suatu lingkungan database diciptakan suasana yang menakutkan, tanpa kepastian dan keraguan. Sebagai seorang administrator sangat perlu memperhatikan kondisi tersebut. Tentukan resiko yang sebenarnya dan selidiki apa yang dapat dilakukan terhadap kondisi itu. Sebenarnya kebanyakan database terkonfigurasi dalam keadaan yang mudah ditembus, akan tetapi hal ini bukan berarti database tidak dapat dibuat aman sebagaimana mestinya.

Acaman terhadap database
Serangan terhadap database secara garis besar keamanan database dikategorikan sbb:
 Keamanan Server
Perlindungan Server adalah suatu proses pembatasan akses yang sebenarnya pada database dalam server itu sendiri. Menurut Blake Wiedman ini adalah suatu sisi keamanan yang sangat penting dan harus direncanakan secara hati-hati. Ide dasarnya adalah kita tidak dapat mengakses apa yang kita tidak dapat lihat, atau apakah kita ingin database server kita dapat dilihat diseluruh dunia? Database kita bukanlah suatu web server,koneksi yang tidak dikenali tidak diijinkan.

 Trusted Ip Access
Setiap server harus dapat mengkonfigurasikan alamat ip yang diperbolehkan mengakses dirinya. Kita tidak mengijinkan semua orang dapat mengakses server kita sebagaimana kita tidak mengijinkan orang lain memasuki rumah kita tanpa ijin. Jika server melayani suatu web server maka hanya alamat web server itu saja yang dapat mengakses server database tersebut.Jika server database melayani jaringan internal maka hanya alamat jaringanlah yang boleh menghubungi server. Sangat perlu diperhatikan bahwa jangan pernah menggabungkan server database web dengan server database informasi internal perusahaan anda, ini adalah suatu mental yang buruk untuk seorang admin. Trusted Ip Access merupakan server database terbatas yang hanya akan memberi respon pada Ip yang dikenali saja.
 Koneksi Database
Saat ini semakin banyaknya aplikasi dinamis menjadi sangat menggoda untuk melakukan akses yang cepat bahkan update yang langsung tanpa authentifikasi. Jangan pernah berpikir demikian, ini hanya untuk seorang pemalas. Jika kita ingin mengijinkan pemakai dapat mengubah database melalui web page, pastikan anda memvalidasi semua masukan untuk memastikan bahwa inputan benar, terjamin dan aman.Sebagai contoh, pastikan anda menghilangkan semua code SQL agar tidak dapat dimasukan oleh user.Jika anda seorang admin yang membutuhkan koneksi ODBC,pastikan koneksi yang digunakan unik.
 Kontrol Akses Tabel
Kontrol akses table ini adalah salah satu bentuk keamanan database yang sering diabaikan,karena cukup sulit penerapannya. Penggunaan control akses table yang benar dibutuhkan kolaborasi antara system administrator dengan pengembang database. Hal inilah yang sulit dilakukan. Pemberian ijin user untuk mengakses informasi dapat membuat informasi terbuka kepada public. Jika seorang user mengakses informasi apakah akan dilihat menggunakan session yang sama? Atau jika table digunakan sebagai referensi system mengapa ia diberikan ijin selain hak membaca saja.

PERLINDUNGAN TERHADAP DATA YANG SENSITIF
Penyalahgunaan Database :
1. Tidak disengaja, jenisnya :
a. kerusakan selama proses transaksi
b. anomali yang disebabkan oleh akses database yang konkuren
c. anomali yang disebabkan oleh pendistribuasian data pada beberapa komputer
d. logika error yang mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan
konsistensi database.
2. Disengaja, jenisnya :
a. Pengambilan data / pembacaan data oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Pengubahan data oleh pihak yang tidak berwenang.
c. Penghapusan data oleh pihak yang tidak berwenang.

Tingkatan Pada Keamanan Database :
1. Fisikal : Lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara fisik terhadap serangan perusak.
2. Manusia : wewenang pemakai harus dilakukan dengan berhati-hati untuk
mengurangi kemungkinan adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang
3. Sistem Operasi : Kelemahan pada SO ini memungkinkan pengaksesan data oleh pihak tak berwenang, karena hampir seluruh jaringan sistem database menggunakan akses jarak jauh.
4. Sistem Database : Pengaturan hak pemakai yang baik.

Keamanan Data :
1. Otorisasi :
o Pemberian Wewenang atau hak istimewa (priviledge) untuk mengakses sistem atau obyek database
o Kendali otorisasi (=kontrol akses) dapat dibangun pada perangkat lunak dengan 2 fungsi :
• Mengendalikan sistem atau obyek yang dapat diakses
• Mengendalikan bagaimana pengguna menggunakannya
• Sistem administrasi yang bertanggungjawab untuk memberikan hak akses dengan membuat account pengguna.
2. Tabel View :
Merupakan metode pembatasan bagi pengguna untuk mendapatkan model
database yang sesuai dengan kebutuhan perorangan. Metode ini dapat menyembunyikan data yang tidak digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna.
Contoh pada Database relasional, untuk pengamanan dilakukan beberapa level :
1. Relasi adalah pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses langsung suatu relasi
2. View adalah pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses data yang terapat pada view
3. Read Authorization adalah pengguna diperbolehkan membaca data, tetapi tidak dapat memodifikasi.
4. Insert Authorization adalah pengguna diperbolehkan menambah data baru, tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada.
5. Update Authorization adalah engguna diperbolehkan memodifikasi data, tetapi tidak dapat menghapus data.
6. Delete Authorization adalah pengguna diperbolehkan menghapus data.
Untuk Modifikasi data terdapat otorisasi tambahan :
1. Index Authorization adalah pengguna diperbolehkan membuat dan menghapus index data.
2. Resource Authorization adalah pengguna diperbolehkan membuat relasi-relasi baru.
3. Alteration Authorization adalah pengguna diperbolehkan menambah/menghapus atribut suatu relasi.
4. Drop Authorization adalah pengguna diperbolehkan menghapus relasi yang
sudah ada.

Contoh perintah menggunakan SQL :
GRANT : memberikan wewenang kepada pemakai
Syntax : GRANT ON TO
Contoh :
GRANT SELECT ON S TO BUDI
GRANT SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
REVOKE : mencabut wewenang yang dimiliki oleh pemakai
Syntax : REVOKE ON FROM
Contoh :
REVOKE SELECT ON S TO BUDI
REVOKE SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI
Priviledge list : READ, INSERT, DROP, DELETE, INEX, ALTERATION,
RESOURCE


source : https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-ii/sistem-keamanan-komputer/pengamanan-sistem-basis-data/






2. Bagaimana DBMS dapat digunakan untuk melakukan proteksi data ?
Jawab :
Data Base Management System umumnya memiliki fasilitas proteksi data, yaitu fasilitas yang dimaksudkan untuk melindungi data dari berbagai resiko yang mungkin terjadi, dan membawa dampak terhadap data dalam basis data.
Berbagai kemungkinan yang diantisipasi oleh fasilitas proteksi data, adalah :
  Gangguan Listrik
  Sumber listrik yang mati mendadak menyebabkan informasi yang masih berada dalam RAM (memori komputer) menjadi hilang. Akibatnya, akan ada data yang hilang
  Kerusakan Disk
  Data yang tedapat pada disk hilang
  Kesalahan Perangkat Lunak
  Hal ini mengakibatkan hasil yang tidak benar, karena pengubahan basis data tidak melalui prosedur sebagaimana mestinya. Akibatnya basis data dalam keadaan tidak konsisten.
Berbagai kemungkinan yang diantisipasi oleh fasilitas proteksi data, adalah :
  Pengaksesan oleh orang yang tak berhak
  Data yang bersifat sensitif seharusnya hanya boleh diketahui oleh pengguna yang berhak. Pengaksesan oleh orang yang tak berhak harus dicegah sehingga kemungkinan adanya sabotase terhadap basis data dapat dihindari.
  Kemungkinan terjadinya dua orang atau lebih membuat data base yang sama
  Hal seperti ini bisa terjadi pada sistem yang multiuser, dan sebagai akibatnya dapat menimbulkan ketidakkonsistenan.

Dalam rangka melindungi data terhadap kemungkinan seperti itu, DBMS menyediakan sejumlah kontrol yang disebut :
  Pemulihan (recovery)
  Pengamanan (Security)
  Integritas (integrity)
  Konkurensi (concurrency)

PEMULIHAN
Pemulihan adlah upaya untuk mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelah suatu kegagalan terjadi. Ada beberapa macam pemulihan yang perlu ditangani :
  Pemulihan terhadap kegagalan transaksi
  Pemulihan terhadap kegagalan sistem
  Pemulihan terhadap kegagalan media
a.    Pemulihan Transaksi
Transaksi adalah suatu kesatuan prosedur didalam program yang mungkin terjadi memperbaharui data pada sejumlah tabel. Sebagai contoh, sebuah transaksi  saat anda mengambil uang melalui ATM.
1.      Anda memasukan nilai uang yang akan anda ambil.
2.      Saldo anda dipotong sebesar jumlah yang ingin anda ambil dan tabel yang menyimpan saldo diperbaharui.
3.         Data pengambilan uang dicatat sebagai transaksi pengambilan (disimpan pada tabel transaksi)
4.      Mesin mengeluarkan uang.
Langkah pertama hingga keempat diperlakukan sebagai sebuah transaksi. Sebuah transaksi dikatakan telah disetujui (committed) kalau seluruh rangkaian proses dalam transaksi tersebut berhasil dilaksanakan. Dalam prakteknya, bisa saja sesuatu proses di dalam sebuah transaksi gagal dilaksanakan. Misalnya, langkah ketiga berhasil dilaksanakan, tetapi karena sesuatu hal, mesin tidak mengeluarkan uang dan pada layar muncul pesan “ Transaksi tidak dapat diproses”.
 Sistem yang baik harus dapat mengatisipasi keadaan diatas, dengan mengembalikan ke keadaan semula  (sebelum transaksi dimulai). Langkah untuk mengembalikan data ke keadaan semula biasanya disebut pemulihan transaksi.
1.    Pemulihan Mesin
Pada pembahasan diatas, pemulihan didasarkan oleh kegagalan transaksi. Dalam praktiknya, kegagalan bisa terjadi terhadap semua transaksi yang sedang berlangsung, yaitu apabila terjadi gangguan pada sistem (misalnya sumber listrik tiba-tiba mati).
Kegagalan sistem menyebabkan data yang berada dalam RAM hilang. Akibatnya, ada transaksi yang tidak selesai. Transaksi seperti ini tentu saja harus dibatalkan pada saat sistem diaktifkan kembali (prosesnya biasa disebut UNDO). Namun demikian sistem juga harus bisa mengetahui transaksi-transaksi yang telah berakhir (disetujui) dan transaksi-transaksi ini harus dijamin dituliskan pada basis data (via
2.    Pemulihan Media
Pemulihan karena kegagalan media (misalnya disk rusak) berbeda dengan pemulihan kegagalan transaksi ataupun kegagalan sistem. Penanganannya adalah dengan memuat kembali (restore) salinan basis data (backup). Itulah sebabnya mengapa pada pengoperasian sistem harus ada penanganan backup, tergantung dari kebutuhan (misalnya per akhir hari atau bahkan dua kali sehari)

PENGAMANAN
Pada jaringan komputer memungkinkan suatu data dapat dipakai secara bersama-sama oleh sejumlah orang. Hal serupa juga terjadi pada berbagai sistem komputer yang tidak tergolong sebagai jaringan komputer, tetapi berkedudukan sebagai sistem multiuser  (sebuah komputer dengan sejumlah dumb terminal). Data dapat diakses dari mana saja. Tentu hal ini menguntungkan. Namun demikian di sisi lain kemudahan seperti itu juga membuka peluang bahwa data yang sensitif bisa diakses oleh siapa  saja. Untuk mengantisipasi keadaan ini, DBMS menyediakan kontrol pengamanan.
Pengamanan dengan berbagai level. Antara lain:
  Fisik, pengamanan dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada ruang yang secara fisik tidak dapat diakses oleh sembarang orang
  Manusia, kewenangan pengguna harus perhatikan dengan baik, agar orang yang tidak berhak tidak dapat mengakses data
  Sistem Operasi, mengingat seseorang dapat mengakses data dari jauh (jauh dari pusat data), keamanan dalam level sistem operasi juga harus diperhatikan. Misalnya, perlu diatur agar seseorang tidak dapat seenaknya sendiri dalam menghapus disk
  Sistem Basis Data, terdapat pengaturan-pengaturan yang memungkinkan seseorang misalnya hanya dapat membaca data tertentu.

ENKRIPSI DATA
Enkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi (kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Encryption berasal dari bahasa yunani kryptos yang artinya tersembunyi atau rahasia. Berbagai DBMS melakukan proteksi data terhadap pengguna yang tidak berhak dengan cara menambahkan enkripsi data. Dalam hal ini data tidak disimpan sebagaimana mestinya, melainkan dikodekan kedalam bentuk yang tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak berhak.


source : http://lukmanreza.blogspot.com/2012/06/review-proteksi-data.html