Minggu, 17 November 2019

TUGAS MENGAPA AUDIT TI?


1.    Jelaskan tujuan yang ingin diperoleh dari proses audit TI!
Jawab :
·         Conformance (Kesesuaian)
difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
·         Performance (Kinerja)
difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).

Untuk lebih praktisnya, berikut ini adalah beberapa tujuan audit sistem informasi yang pernah dilakukan, antara lain :
·         Evaluasi atas kesesuaian (strategic alignment) antara rencana strategis dan rencana tahunan organisasi dengan rencana strategis TIK, rencana tahunan TIK dan rencana proyek/program TIK.
·         Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi TIK, termasuk pemisahan fungsi (segregation of duties) dan kelayakan pelimpahan wewenang dan otoritas (delegation of authority).
·         Evaluasi atas pengelolaan personil TIK, termasuk perencanaan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan, promosi/demosi/mutasi, serta terminasi personil TIK.
·         Evaluasi atas pengembangan TIK, termasuk analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi dan migrasi, pelatihan dan dokumentasi TIK, serta manajemen perubahaan.
·         Evaluasi atas kegiatan operasional TIK, termasuk pengelolaan keamanan dan kinerja pengelolaan pusat data (data center), pengelolaan keamanan dan kinerja jaringan data, dan pengelolaan masalah dan insiden TIK serta dukungan pengguna (helpdesk).
·         Evaluasi atas kontinuitas layanan TIK, termasuk pengelolaan backup & recovery, pengelolaan prosedur darurat TIK (IT emergency plan), pengelolaan rencana pemulihan layanan TIK (IT recovery plan), serta pengujian rencana kontijensi operasional (business contigency/continuity plan).
·         Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi, termasuk pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
·         Evaluasi atas kualitas data/informasi, termasuk pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan oleh sistem informasi.

2.    Jelaskan keterhubungan antara audit TI dengan keamanan komputer!
Jawab :

Menurut Garfinkel dan Spafford, ahli dalam computer security, komputer dikatakan aman jika bisa diandalkan dan perangkat lunaknya bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Keamanan komputer memiliki 5 tujuan, yaitu:

  • Availability
  • Integrity
  • Control
  • Audit
  • Confidentiality

3.    Jelaskan dan berikan contoh tentang jenis audit pada TI!
Jawab :
Pemrosesan data elektronik (electronic data processing disingkat EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana.
Jenis-jenis Metode audit EDP :

·         Auditing-around the computer : yaitu, pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai kotak hitam, teknik ini tidak menguji langkah langkah proses secara langsung, hanya berfokus pada input dan output dari sistem computer. Kelemahannya:Umumnya data base mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manualTidak membuat auditor memahami sistem computer lebih baik Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam system. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu dari pada audit yang preventif Kemampuan computer sebagai fasilitas penunjang audit mubazir Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit
·         Auditing-through the computer :  yaitu, pendekatan audit yang berorientasi computer yang secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam system computer dengan asumsi bila terdapat pengendalian yang memadai dalam pemrosesan, maka kesalahan dan penyalahgunaan dapat dideteksi.
·         Auditing-with the computer yaitu menggunakan computer (audit software) untuk membantu melaksanakan langkah langkah audit. Generalized Audit Software Program (GASP) untuk substantive test.

Contoh :
·         Pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar barang (inventory).
·         Pemrosesan transaksi nasabah bank.
·         Pemrosesan booking untuk tiket pesawat terbang.
Reservasi kamar hotel.
·         Pembuatan tagihan untuk suatu jenis layanan. dll.

Minggu, 03 November 2019

POSTEST MEMERIKSA SISTEM INFORMASI


Jelaskan tiga aspek kata kunci pada definisi kontrol. Jelaskan juga langkah-langkah dalam perencanaan audit.
  • Tiga Aspek Kata Kunci Definisi Kontrol, Yaitu :

o   Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is a system)
Terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.
o   Keabsahan atau kebenaran dari suatu kegiatan (unlawful events)
Kebenaran dari suatu kegiatan yang dapat muncul jika tidak ada otorisasi (unauthorized), tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem.
o   Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent).
mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian atau peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan (unlawful events).


  • Langkah – Langkah Dalam Perencanaan Audit

o   Pemahaman Bisnis dan industri klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi dan praktik yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini maka diperlukan yaitu,
a.       meriview kertas kerja tahun lalu dalam penugasan audit tahun lalu, kertas itu juga bisa menunjukkan masalah-masalah yang muncul dalam audit yang ada pada tahun lalu.
b.      Meriview data industry dan data klien informasi, untuk mencara informasi dari data tersebut dengan membaca dat aindustri yang dikumpulkan oleh kantor akuntan dan berbagai publikasi (misalnya majalah) yang diterbitkan industry yang bersangkutan.
c.       Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien, Kegiatan ini dilakukan untuk melihat langsung fasilitas operasi dan perkantoran.
d.      Mengajukan pertanyaaan kekomite audit Komite audit dari dewan komisaris bisa member penjelasan penting kepada auditor mengenai bisnis dan industry iklien. Komite audit juga bisa member informasi kepada auditor tentang perubahan-perubahan penting dalam manajemen perusahaan dan struktur organisasi.
o   Melaksanakan prosedur dan analitis
Mengevaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data, Mengidentifikasi perhitungan atau perbandinga yang harus dibuat, Mengembangkan harapan, Melaksanakan perhitungan atau perbandingan, Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan, Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak terduga dan mengevaluasi perbedaan dan Menetukan dampak hasil prosedur analitik terhadap perencanaan audit
o   Mempertimbangkan Tingkat Materialistis Awal
Pada tahap perencanaan audit, auditor perlu mempertimbangkan materialitas awal pada dua tingkat berikut ini: (1) tingkat laporan keuangan, dan (2) tingkat saldo akun.
o   Mempertimbangkan Resiko Audit
Mempertimbangkan Resiko Audit dilakukan untuk mengetahui dan memahami adanya resiko bawaan, pengendalian, deteksi, dan audit pada saat mempertimbangkan opini dalam suatu perusahaan atau organisasi.
o   Mempertimbangkan Saldo Bawaan
Pada tahap perancanaan audit, auditor harus mempertimbangkan resiko bawaan. Pada tahap pemahaman dan pengujian pengendalian intern, auditor harus mempertimbangkan resiko penegdalian. Pada tahap pelaksanaan pengujian substantif, auditor harus mempertimbangkan resiko deteksi. Pada tahap penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan resiko audit.
o   Mengembangkan Strategi Audit Awal
Dalam proses mengembangkan strategi audit awal, terdapat dua cara yang dilakukan yaitu Primarilly Susbstantive Approach (Pendekatan Substantif) dan Lower Assesses Level of Control Risk Approach ( Menurunkan Tingkat Resiko Pendekatan Pengendalian).
o   Review Informasi yang Berhubungan Dengan Kewajiban Klien
Melakukan review informasi kewajiban klien dilakukan untuk memperoleh gambaran ringkas kebijakan dan rencana pemilik dan para manajer, serta untuk memperoleh background information yang dapat berupa ADRT (Anggaran Dasar dan Rumah Tangga), perjanjian persekutuan, Notulen rapat direksi dan pemegang saham kontrak, peraturan pemerintah, dan arsid korespondensi.
o   Memahami Struktur Pengendalian Intern
Dalam memahami struktur pengendalian intern, seseorang dapat melakukan identifikasi kesalahan penyajian, mempertimbangkan faktor yang memengaruhi resiko kesalahan dalam penyajian material, dan merancang pengujian substantif.

http://vimber-firs.blogspot.com/2012/11/jelaskan-tiga-aspek-kata-kunci-pada.html


PRETEST MEMERIKSA SISTEM INFORMASI

Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai evaluasi/audit sistem informasi.


  • Audit


Kata Audit berasal dari bahasa Latin ‘Audire’ (B.N.Tandon, 2000, p.l) yang berarti ‘mendengar’, yaitu pada jaman dahulu apabila seorang pemilik usaha merasa ada suatu kesalahan atau penyalahgunaan, maka ia akan mendengarkan kesaksian orang tertentu.


  • Audit Sistem Informasi

 “Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien”. (Ron Weber (1999,10)
“Audit sistem informasi merupakan suatu pengevaluasian untuk mengetahui bagaimana tingkat kesenian antara aplikasi sistem informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan dan mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimplementasikan secara efektif, efesien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan asset yang memadai serta menjamin integritas yang memadai (Gondodiyoto(2003,p.151)
Jadi, Audit sistem informasi dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/ evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien. Dalam pelaksanaan audit digunakan etika profesi yang dirumuskan oleh organisasi profesi Information System Audit and Control Association (ISACA).
Ø  Tahap-Tahap Audit Sistem Informasi :
Proses audit sistem informasi dilakukan berdasarkan prosedur melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Perencanaan Audit (Planning The Audit)
b. Pengujian Pengendalian (Test Of Controls)
c. Pengujian Transaksi (Test Of Transaction)
d. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
e. Penyelesaian / Pengakhiran Audit (Completion Of The Audit)

Ø  Tujuan Audit Sistem Informasi
 Ada 4 tujuan Audit Sistem Informasi, yaitu :
1.    Mengamankan Asset
Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.
2.    Menjaga Integritas Data
Integritas data berarti data memiliki atribut:
kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.
Keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
Perlu pengorbanan biaya.
Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
3.    Menjaga Efektifitas Sistem
  Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.
Perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user)
Apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misal pengambil  keputusan).
Auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya
  Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu.
  Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan.
– Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya

4.    Efisiensi Sumber Daya
Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut.
Ø  Manfaat Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi merupakan hal yang penting bagi sebuah organisasi untuk dapat menghindari:
o   Kerugian akibat kehilangan data
o   Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer
o   Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah
o   Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)
o   Nilai hardware, software dan personil sistem informasi
o   Pemeliharaan kerahasiaan informasi
o   Aspek Audit Sistem Informasi
Jika melihat tujuan Audit Sistem Informasi pada bagian atas, maka terdapat dua aspek utama, yaitu:
– Conformance (Kesesuaian)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
– Performance (Kinerja)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).

TUGAS AUDIT TI

1. Jelaskan untuk keperluan apa saja audit TI diperlukan!
Jawab :
Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:
A. Kerugian akibat kehilangan data.
Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi bisnis saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi sebuah organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi organisasi tersebut di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan berakibat cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Sebagai contoh adalah jika data nasabah sebuah bank hilang akibat rusak, maka informasi yang terkait akan hilang, misalkan siapa saja nasabah yang mempunyai tagihan pembayaran kredit yang telah jatuh tempo. Atau juga misalkan kapan bank harus mempersiapkan pembayaran simpanan deposito nasabah yang akan jatuh tempo beserta jumlahnya. Sehingga organisasi bisnis seperti bank akan benar-benar memperhatikan bagaimana menjaga keamanan datanya. Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya pengendalian yang memadai, seperti tidak adanya prosedur back-up file. Kehilangan data dapat disebabkan karena gangguan sistem operasi pemrosesan data, sabotase, atau gangguan karena alam seperti gempa bumi, kebakaran atau banjir.
B. Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer.
Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer. Banyak organisasi telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari pekerjaan yang sederhana, seperti perhitungan bunga berbunga sampai penggunaan komputer sebagai bantuan dalam navigasi pesawat terbang atau peluru kendali. Dan banyak pula di antara organisasi tersebut sudah saling terhubung dan terintegrasi. Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam komputer. Kerugian mulai dari tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada ketergantungan kehidupan manusia.
C. Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah.
Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Jika top manajer akan mengambil keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat ditoleransi berkaitan dengan sifat keputusan yang berjangka panjang. Tetapi kadangkala informasi yang menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.
D. Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)
Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer. Beberapa jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus, hacking, akses langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau menggunakan sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil data atau program komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan pribadi (seseorang yang mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk tujuan-tujuan yang tidak semestinya).

· Hacking - seseorang yang dengan tanpa ijin mengakses sistem komputer sehingga dapat melihat, memodifikasi, atau menghapus program komputer atau data atau mengacaukan sistem.
· Virus - virus adalah sebuah program komputer yang menempelkan diri dan menjalankan sendiri sebuah program komputer atau sistem komputer di sebuah disket, data atau program yang bertujuan mengganggu atau merusak jalannya sebuah program atau data komputer yang ada di dalamnya. Virus dirancang dengan dua tujuan, yaitu pertama mereplikasi dirinya sendiri secara aktif dan kedua mengganggu atau merusak sistem operasi, program atau data.

· Dampak dari kejahatan dan penyalahgunaan komputer tersebut antara lain:
· Hardware, software, data, fasilitas, dokumentasi dan pendukung lainnya rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi dan disalahgunakan.
· Kerahasiaan data atau informasi penting dari orang atau organisasi rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi.
· Aktivitas operasional rutin akan terganggu.
· Kejahatan dan penyalahgunaan komputer dari waktu ke waktu semakin meningkat, dan hampir 80% pelaku kejahatan komputer adalah orang dalam.
E. Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.
Dalam sebuah sistem informasi, hardware, software, data dan personil adalah merupakan sumberdaya organisasi. Beberapa organisasi bisnis mengeluarkan dana yang cukup besar untuk investasi dalam penyusunan sebuah sistem informasi, termasuk dalam pengembangan sumberdaya manusianya. Sehingga diperlukan sebuah pengendalian untuk menjaga investasi di bidang ini.
F. Pemeliharaan kerahasiaan informasi
Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan, pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan. Sebagai contoh bila data pelanggan yang rahasia, dapat digunakan oleh pesaing untuk memperoleh manfaat dalam persaingan.
Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer. Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence evaluation).



2. Berikan contoh dan jelaskan tentang audit TI sederhana yang pernah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
Sikap dan tindakan auditor yang saya pikir sangat relevan jika kita pun yang bukan berprofesi sebagai auditor untuk menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya kutip dari Bukunya Messier, Glover dan Prawitt, yang berjudul Auditing and Assurance Services : A Systematic Approach
· Sikap Auditor :
· Kompeten, dalam penerapannya pada profesi auditor, mereka menjalani pelatihan yang diperlukan, keahlian dan pengalaman untuk mengevaluasi laporan keuangan dan pengendalian internal perusahaan. Ketika mereka menyakini diri tidak kompeten, mereka akan undur diri dari penugasan audit. Sebagaimana dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita dianggap kompeten dalam suatu bidang, tentunya kita wajib menempuh berbagai pendidikan, atau pelatihan akan bidang tersebut. Dan sebagai manusia sehebat apapun tentunya tidak memiliki kemampuan disegala bidang. Jangan malu atau segan mengatakan “saya tidak tahu” untuk hal-hal yang memang kita tidak menguasainya. Jika kita memaksa merasa ” sok tahu ” , akibatnya akan sangat fatal, kepuasan orang yang memberi kepercayaan kepada kita akan hilang.
· Objektif, dalam penerapannya pada profesi auditor, mereka tidak memiliki alasan untuk memihak kesalah satu pihak yang berkepentingan terhadap hasil auditnya, baik itu pemilik perusahaan ataupun pelaksana perusahaan. Demikian juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita diminta oleh orang lain untuk melaksanakan sebuah tugas baik itu menilai antara dua pihak ataupun melayani pihak-pihak yang butuh bantuan kita, hendaknya kita tidak memilah dan memilih. Memperlakukan adil kepada orang-orang disekitar kita akan memberikan kenyamanan semua pihak.
· Jujur, dalam penerapannya pada profesi auditor, mereka bekerja dengan penuh integritas, memberitahukan semua temuan audit kepada semua pihak yang berkepentingan, tidak ada yang ditutup-tutupi. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar istilah, “jujur itu mujur”. Tentu ini bukan sebuah istilah yang sembarangan. Karen jika kita jujur akan segala sesuatu, walaupun terkadang “pahit” rasanya akan membawa dampak yang sangat positif diakhir episodenya.
· Skeptikal, dalam penerapannya pada profesi auditor, mereka tidak mudah menerima ungkapan pengelola perusahaan ataupun pemilik perusahaan, mereka akan melakukan sendiri anilisis dan pengujian terhadap bukti-bukti audit. Dalam kehidupan sehari-hari kita diharapkan bersifat skeptik secara profesional, sesuai takarannya. Saya teringat kata-kata wejangan dari pimpinan Kantor Akuntan Publik tempat saya bekerja dahulu, kata beliau, sebelum memeriksa klien, jangan lupa menjaga skeptik profesional, jangan dengan mudah percaya kepada klien, ataupun selalu curiga kepada klien, jangan anggap mereka selalu “setan” , jangan juga anggap mereka selalu “dewa”. Dengan demikian dalam berinteraksi dengan orang dalam kehidupan sehari-hari kita diharapkan tidak gampang percaya atau selalu menaruh curiga. Sebagai contoh, misalkan kita lagi ngantri di loket Busway, dibelakang kita ada seorang pemuda tampang preman ikut ngantri. Dalam benak kita harus kita atur untuk tidak terus curiga, itu pemuda bakalan mau nyopet. Namun demikian kita juga siap pasang kuda-kuda (jika punya ilmu beladiri) mana tahu dia memang mau nyopet
· Bertanggungjawab, dalam penerapannya pada profesi auditor, mereka bertanggung jawab terhadap penilaian mereka dengan garansi, siap menjadi bagian jika dalam hasil auditnya terkait dengan hukum/pengadilan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menanamkan rasa tanggung jawab dalam setiap pilihan tindakan kita. Memang perlu kita akui diera saat ini sudah banyak orang yang kehilangan rasa tanggungjawabnya. Pernah tidak kita melihat orang naik mobil mewah membuang sampah kejalan dari balik jendela mobil mewahnya tersebut. Sampah itu akan tertiup angin dan masuk parit. Belakangan jika komplek perumahannya/kotanya banjir, menyalahkan orang-orang yang buang sampah disungai ???

· Tindakan auditor :

· Tepat waktu, dalam penerapannya pada profesi auditor, hasil dari jasa audit dilaporkan tepat waktu, sehingga tidak kehilangan nilai manfaatnya bagi pembuat keputusan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita diminta melakukan pekerjaan oleh orang-orang yang berkepentingan, idealnya jangan sampai mengulur hasil pekerjaan itu, karena jika terlambat bisa jadi hasil pekerjaan tersebut sangat ditunggu-tunggu. Termasuk jika kita janjian dengan teman, jangan sampai biarkan mereka menunggu sampai hampir berkarat sedang diri anda lelet, belum mandi, belum makan dll.
· Harga yang rasional, dalam penerapannya pada profesi auditor, biaya atas jasa audit tidak melebihi manfaat yang diberikan. Dalam kehidupan sehari-hari pernah tidak kita menggerutu, “alah… cuman gitu aja mahal bener ongkosnya..”. Jika kita masih memiliki pemikiran seperti tersebut, artinya kita belum bisa membandingkan antara ongkos dengan manfaatnya. Walaupun memang masih sering kita dapati orang-orang yang berusahaanya mengutamakan azas manfaat, mumpung orang butuh dimahalin. Contohnya booming batu akik ?
· Lengkap, dalam penerapannya pada profesi auditor, jasa audit yang dilakukan ditujukan pada semua hal yang penting dan berisiko. Dalam kehidupan sehari-hari jika kita melakukan suatu pekerjaan jangan setengah-setengah. Karena pekerjaan yang setengah-setengah itu akan meninggalkan permasalahan pada akhir episodenya.
· Efektif, dalam penerapannya pada profesi auditor, jasa audit menyediakan semua tingkat kepastian yang akan mengungkapkan risiko atau problem yang signifikan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah “berpikir sebelum bertindak”, tidak salah jika orang-orang dahulu telah mengungkapkan hal tersebut, artinya kita diminta untuk bertindak efektif dalam setiap hal. Bayangkan jika misalnya kita tidak pakai berpikir dalam bertindak, tentunya akan menyusahkan diri kita sendiri. Misalnya, kita tidak pernah berpikir bahwa agar lulus ujian itu harusnya belajar, namun kita memilih untuk bermain-main saja, belajarnya nanti saja.
· Sistematis dan andal, dalam penerapannya pada profesi auditor, jasa audit didasarkan pada proses yang sistematis, dan kesimpulan didasarkan pada bukti yang andal. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus sistematis dalam bertindak, sistematis disini bisa berarti urut dengan tahapan-tahapan kecil sehingga tercapai hal yang besar. Andal artinya jika kita diminta menilai sesuatu, jangan malu mengatakan , “saya tidak melihat/mendengar sendiri, saya tidak dapat berpendapat sampai punya bukti yang andal”.
· Informatif, dalam penerapannya pada profesi auditor, auditor menginformasikan beberapa hal yang tidak tepat dalam laporan keuangan dan pengendalian internalnya serta biaya yang diperlukan untuk memperbaikinya. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus informatif, terbuka terhadap hal-hal yang ditanya kepada kita selama kita memiliki pengetahuan akan sesuatu yang ditanya tersebut, tidak ada yang ditutup-tutupi.

3. Kendala-kendala apa saja yang terdapat dalam audit TI! Jelaskan!
Jawab :
Auditor intenal yang ditunjuk tidak memiliki kompetensi sebagai auditor dan bahkan tidak tahu cara mengelola  audit intenal.
Auditor internal tidak memiliki power sehingga auditee kerap tidak menindaklanjuti temuan audit
Auditor internal merasa tidak pernah ada reward dari perusahaan
Auditor internal memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan utamanya akibatnya auditor sulit menepati jadwal audit yang menyebabkan pelaksanaan audit sering molor dari jadwal
Kurangnya dukungan manajemen berkaitan dengan kegiatan audit internal
Batasan temuan audit (major atau minor? ) yang tidak jelas sehingga membuat auditee kebingungan
Ada anggapan bahwa kegiatan audit internal mengganggu pekerjaan utama
Temuan audit  tidak di follow up sebab tidak ada sangsi jika tidak difollow up.
Banyak yang beranggapan, audit dilakukan untuk mencari kesalahan orang
Auditee kurang memahami manfaat audit sehingga audit dianggap beban pekerjaan tambahan.


Referensi :